-
Published: 28 August 2019
-
Last Updated: 28 August 2019
Cibinong, Humas LIPI (27/8). Meski tahun ini Museum Zoological Bogor (MZB) telah menginjak usia 125, namun tugas dan fungsi museum sebagai pusat referensi fauna perlu terus dikembangkan. “Tahun 2020-2021 Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) berkomitmen akan melengkapi fasilitas penelitian kehati, sehingga harapan LIPI sebagai pusat keragaman hayati termasuk flora,fauna dan mikroorganisme dapat terwujud", ujar Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati LIPI, Enny Sudarmonowati saat membuka gelar wicara “Biodiversitas yang Menginspirasi Kreativitas” dalam rangka memperingati 125 Tahun MZB di Pusat Penelitian Biologi, Cibinong.
Dirinya menjelaskan Indonesia memiliki potensi biodiversitas yang sangat besar. Dari sisi daratan biodiversitas Indonesia menduduki posisi ketiga dunia, namun jika digabung dengan lautan maka Indonesia menjadi negara terbesar yang memiliki keanekaragaman hayati. Fungsi MZB sebagai penyedia informasi ilmiah tentang keanekaragaman satwa Indonesia harus mampu menjadi gerbang terdepan dalam mengungkap keanekaragaman satwa Indonesia beserta potensinya. "Potensi jenis satwa di Indonesia sangat besar. Saat ini baru 15% jenis serangga teridentifikasi belum lagi koleksi satwa lain yang belum terungkap,” ungkap Enny.
Menyadang predikat sebagai museum dengan koleksi spesimen satwa terbesar di Asia Tenggara, MZB memiliki hampir 3 juta koleksi dalam bentuk spesimen. Selain dalam bentuk fisik, koleksi juga tersimpan dalam bentuk data base. MZB adalah museum berbasis riset dan jika jika dikemas dengan baik mampu menjadi media wisata edukatif yang menarik bagi pengujung. Integrasi ulang hasil penelitian dan penyimpanan koleksi spesimen dilakukan di museum ilmiah Widyasatwaloka, Pusat Penelitian Biologi. Sedangkan museum di Kebun Raya Bogor berfungsi sebagai media diseminasi hasil penelitian dalam penyajian yang lebih mudah dicerna oleh masyarakat umum”, jelas Plt. Kepala Pusat Penelitian Biologi, Joeni Setijo Rahajoe.
MZB adalah aset Jawa Barat. Berada di Bogor sebagai kota yang terkenal sebagai ikon kuliner, pusat penelitian dan perguruan tinggi. Tak lama lagi Pemerintah Jawa Barat akan mempersiapkan Gedung Kreatif Center dan mempersilahkan seluruh komunitas, termasuk seluruh museum di Bogor untuk berpartisipasi mengenalkan materinya sebagai wujud pengelolaan manajemen ekonomi kreatif di Jawa Barat, jelas Azis Zulfikar Aly Yusca, Kepala Bidang Industri Pariwisata Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Barat.
Sebagai upaya mendekatkan diri dengan masyarakat, peringatan MZB dikemas dengan kegiatan interaktif. “Kami ingin menghilangkan kesan kuno, statis dan lama dari museum. Bahkan ingin menjadikan museum sebagai sumber kreativitas,” ujar Cahyo Rahmadi, selaku Ketua Pelaksana. Kegiatan gelar wicara, lomba desain batik dan pameran temporer menjadi rangkaian awal. Selanjutnya MZB akan mengagendakan lomba mewarnai dan robotik bertema satwa khusus bagi pelajar, termasuk acara bincang-bincang dengan ahli fauna dan pelatihan bagi akademisi dan teknisi tentang tata cara mengawetkan satwa. Tak lupa untuk merangkul kaum milenial akan diadakan lomba vlog bertema fauna nusantara, termasuk bekerja sama dengan PT Pos Indonesia dan Kementerian Komunikasi dan Informatika untuk menerbitkan perangko bergambar 3 jenis satwa populer. Di penghujung tahun kegiatan ini akan diakhiri dengan penyelanggaraan simposium, tambah Cahyo (SA/foto WIN).